Kamis, 04 Juni 2015

teknik kamar gelap

Teknik Kamar Gelap

 
Dalam proses radiografi processing room atau kamar gelap merupakan salah satu pendukung  penting dalam menunjang keberhasilan  pemotretan . Disebabkan karena dalam processing room dapat mengubah film dari bayangan laten kedalam bayangan tampak, Processing room disebut juga final proses akhir karena processing room merupakan rangkaian terakhir dalam proses radiografi. Pengertian Processing Room adalah suatu area dilakukan pengolahan film sebelum dan sesudah di expose (bayangan laten menjadi bayangan tetap)
Ø  Fungsi processing room,antara lain :
1.      Mengisi/mengosongkan kaset
2.      Memasukkan film kedalam processing automatic
3.      Penyimpanan film yang belum di expose
4.      Prosedur duplikasi atau substraksi
5.      Silver recovery
Ø  Interior Processing Room atau Kamar Gelap
1.      Bagian basah ( wet side ) , contoh : tangki prosessing
2.      Bagian kering ( dry side ) , contoh : meja,film box, dll .
Ø  Penerangan dalam Processing Room
1.      Penerangan Umum / General illumination :
- Lampu pijar
- Lampu neon
2.      Penerangan Khusus / Special Illumination :
-       Safe light : Sebagai pengontrol processing film
-       Type langsung : Cahaya saft light langsung mengenai area bekerja. Ditempatkan min 1,2 m dari permukaan tempat bekerja, merupakan type paling baik untuk loading dan unloading casset .
-       Type tidak langsung : Merupakan penerangan umum . Safe light diarahkan ke eternity sehingga yang digunakan adalah cahaya refleksi . Ditempatkan 2,1 m dari lantai .
3.      Vising box : untuk mengecek hasil film processing
4.      Lampu Indikator : yang dipasang didepan pintu kamar gelap .
Ø  Sarana dan prasarana yang harus terdapat pada kamar gelap :
1.      Meja kering : rak kaset, film hopper dan aksesoris lainnya .
2.      Meja basah : tangki processing
3.      Label printer ( pencetak indentifikasi pasien )
4.      Cassette Hatch , alat bantu transport kaset yang dipasang pada pembatas kamar gelap dan kamar pemeriksaan
5.      Film Hopper , tempat penyimpanan film yang belum terkena exspose
6.      Cupboard, tempat penyimpanan film dalam jumlah kecil untuk mengganti apabila persediaan film pada hopper habis.
7.      Penerangan
8.      Hanger film
9.      Tower dispenser untuk mengeringkan tangan
10.  Termometer
11.  Timer
12.  Manual processing
13.  Automatic procesing
Ø  Sirkulasi Air
Sirkulasi air dialam kamar gelap harus selalu mengalir supaya kebersihan air dalam kamar gelap terus terjaga kebersihannya dan pada film tidak menimbulkan artefak . Tujuan sirkulasi air adalah untuk membersihkan film dari sisa-sisa developer dan fixer, dengan demikian cairan yang terbawa air akan mengalir serta mendukung kualitas gambar yang baik .
Ø  Transpor Film
Fungsinya untuk transportasi film dari kamar gelap ke ruang pemeriksaan atau sebaliknya, sehingga membutuhkan peralatan seperti :
1.      Transfor film :
Cassette hatch terdiri dari 2 kotak , yaitu : Expose dan unexposed
2.      Ban berjalan
1.1.      Proses Pencucian dan Pengolahan Film
a.      Manual Processing
1.      Pembangkit (developer)
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Lamanya film dalam cairan pembangkitan tergantung dari kualitas cairan developer, bila cairan dalam keadaan baik (baru) waktu yang dibutuhkan relative singkat sesuai penglihatan radiographer, sebaliknya bila cairan developer dalam keadaan kurang baik (sering digunakan) waktu yang dibutuhkan akan lebih lama disbanding cairan baru. Pada umumnya teori tentang waktu pemrosesan pada developer adalah 4 menit.
2.      Pembilasan Pertama (rinsing)
Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan. Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air.
3.      Penetapan (fixing)
Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film sehingga tidak ada perubahan pada bayangan foto,. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.
4.      Pembilasan Akhir (washing)
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.
5.      Pengeringan (drying)
Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak. Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.
b. Automatic processing
1.      Prinsip Kerja Alat
Fungsi dari pada APF adalah mencuci film hasil foto secara otomatis. Dengan proses mencuci film memakai cairan Develover, Fixer, dan air kemudian dikeringkan dengan elemen sehingga film lebih cepat kering.
2.  Cara Kerja Alat
Film yang sebelumya sudah melalui proses photo dengan menggunakan Xray, kemudian diproses pada ruang gelap. Pada ruang gelap proses pencucian film menggunakan alat yang dinamakan APF (Automatic Procesing Film). Pada alat ini pencucian film dilakukan dengan tiga cairan yaitu Fixer, Developer, dan air proses pencetaan film hanya membutuhkan waktu 3 menit kurang sehingga penggunaan waktu relative lebih efisien dibandingkan dengan cara manual. Pengoperasian cetak film pada mesin ini dibantu oleh motor yang berfungsi sebagai penggerak gigi(gear) yang kemudian memutarkan roll yang membawa film pada bak developer, fixer dan air.
 
 http://idamziiradiologi.blogspot.com/2013/05/teknik-kamar-gelap.html

automatic processing

AUTOMATIC PROCESSING

A.   Pengertian Pengolahan Film Secara Otomatis
Dalam dunia radiografi, pengolahan film yang dilakukan tidak hanya dengan cara manual, tetapi ada pengolahan film dengan cara lain yaitu pengolahan film secara otomatis (automatic processing). Automatic processing mempunyai pengertian pengolahan film yang dilajukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Dalam automatic processing, semua telah diatur oleh mesin mulai film masuk ke developer, ke fixer hingga film keluar dari mesin dalam keadaan kering. Automatic processing dikenal juga dengan istilah dry to dry yang artinya film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering, tidak seperti pada pengolahan film secara manual dimana film masih harus dikeringkan beberapa saaat sebelum akhirnya kering.
http://htmlimg1.scribdassets.com/6zo43akpj41nzjig/images/3-f46facccf2.jpg
B.   Alasan Digunakannya Automatic Processing
Automatic processing saat ini banyak digunakan di hamper setiap rumah sakit. Hal ini disebabkan karena alasan-alasan di bawah ini :
Ø  Pengolahan film bisa dilakukan dengan cepat
Karena pengolahan film dilakukan oleh mesin maka total waktu yang dibutuhkan hingga film selesai dip roses membutuhkan waktu yang cukup singkat. Pada beberapa mesin prosesing, total waktu pengolahan film bervariasi mulai dari yang paling lama 120 detik hingga yang paling cepat 90 detik.
Ø  Pekerjaan yang dilakukan lebih praktis dan bersih
Cairan yang digunakan untuk mengolah film, semua berada di dalam mesin, sehingga tidak akan terjadi tetesan air di kamar gelap seperti halnya pada pengolahan film secara manual. Selain itu pekerjaan pengolahan film ini menjadi praktis, karena tidak lagi diperlukan hanger untuk menjepit film sebagaimana pada manual, sebab mesin automatic processing memiliki roller yang salah satu fungsinya adalah menjepit film selama prosesing berlangsung.
Ø  Pengolahan film mempunyai waktu yang standar
Karena mesin yang melakukan pengolahan, maka waktu pengolahan film telah diatur berapa lamanya oleh mesin ini. Pada pengolahan film secara manual waktu untuk pengolahan film untuk setiap orang yang mengerjakannya bisa berbeda satu sama lain, hal ini dikarenakan pendapat tiap orang berbeda dalam menentukan apakah gambaran yang dihasilkan sudah cukup baik atau tidak mengingat dalam pengolahan manual film yang sedang dip roses di developer bisa dilihat di bawah safelight.
Ø  Kamar gelap yang digunakan relative lebih kecil disbanding manual processing, bahkan untuk beberapa jenis mesin prosesing tertentu ada yang tidak memerlukan kamar gelap (day light system).
Ø  Total cost untuk keseluruhan biaya bisa lebih murah disbanding dengan manual. Harga satu alat automatic processing terkesan memang mahal, tetapi dengan penggunaan automatic processing tidak dibutuhkan lagi kamar gelap tang besar, ini artinya ada penghematan tempat.
Selain itu penghematan waktu juga terjadi mengingat waktu pengolahan film otomatis lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan film secara manual. Ini berarti pasien yang bisa dikerjakan pada waktu tertentu, jumlahnya bisa lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan pengolahan film secara manual.
C.   Tahapan Pengolahan Film Secara Otomatis
Prinsip yang digunakan pada pengolahan film secara otomatis sebenarnya sama dengan pengolahan film secara manual. Namun pada pengolahan film secara otomatis tidak terdapat tahapan rinsing. Hal ini dikarenakan tahapan rinsing telah digantikan oleh roller yang berada di dalam mesin automatic processing. Tahapan-tahapan yang ada pada automatic processing adalah Developing, Fixing, Washing dan Drying.
Semua tahapan di atas sama dengan manual seperti bagaimana proses di developer, fixer hingga masuk ke dryer. Perbedaannya hanya pada proses ini cairan yang digunakan untuk developer dan fixer tidak boleh yang berjenis powder.
Developer dan fixer untuk pengolahan film secara otomatis hanya boleh dari jenis liquid. Hal ini disebabkan pada developer dan fixer dari jenis powder masih ada beberapa Kristal dari developer dan fixer yang tidak larut dalam cairan sehingga jika digunakan pada mesin automatic processing, kristal ini dapat menempel pada roller yang kemudian akan berakibat tergoresnya film saat roller menjepit film.
D.   Sistem Transportasi Film
Jika membahas mengenai pengolahan film secara otomatis, maka sudah pasti dibahas mengenai system transportasi film karena bagian-bagian lain sama dengan pengolahan film secara manual dan sudah pernah dibahas pada bab sebelumnya. Sistem transportasi film pada pengolahan film secara otomatis meliputi system film masuk (feeding system) dan system roller.
Ø  Sistem Film Masuk (Feeding System)
Sistem film masuk meruapakan system yang bekerja saat film mulai masuk ke dalam mesin automatic processing. Sistem film masuk ini terdiri dari dua jenis yaitu manual dan otomatis. Berikut dari masing-masing system tersebut :
v  Sistem Manual
Untuk yang manual, system film masuknya (feeding system) menggunakan microswitch yang diletakkan diatas roller pada tempat masuknya film (feed tray).
Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewati feed tray akan menekan roller ke atas. Tekanan ini akan mengaktifkan microswitch. Bila microswitch aktif, maka semua mekanik dari mesin prosesing akan bergerak, termasuk system roller dan replenisher.
v  Sistem Otomatis
Untuk yang otomatis, system film masuknya (feeding system) menggunakan detector infrared yang diletakkan pada tempat masuknya film (feed tray).
Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewati feed tray akan memutus hubungan infrared. Pemutusan hubungan infrared ini akan mengaktifkan semua mekanik dari mesin processing yang meyebabkan mesin akan bergerak, termasuk system roller dan replenisher.
Ø  Sistem Roller
Roller adalah silinder yang akan mentransportasikan film di dalam mesin prosesing. Roller terbuat dari bahan yang tidak korosif atau tidak bereaksi terhadap cairan prosesing seperti developer dan fixer. Bahan yang biasa digunakan adalah nylon, atau stainless steel yang dibungkus dengan rasin-epoxy. Sistem roler transportasi terdiri dari, penggerak utama, dan sejumlah roller penggerak film pada tangki cairan :
a.   Ketika film ini ditempatkan di baki dua roler menarik film tersebut ke dalam mesin. Sebuah tombol mikro biasanya digunakan sebagai alat pengaman untuk memperingatkan operator ketika lebih dari satu film ditempatkan dalam mesinpada saat yang sama. Juga, saklar mikro akan aktif ketika sistem sedangberoperasi.
b. Film ini bergerak sirkuler melalui jalurnya dan vertikal ke bawah masuk kedalamcairan developer melalui serangkaian roler menyusun mengitarisusunan roler lalu bergerak vertikal ke atas, melewati rol yang lain. Bergerak dengan cara yang sama melalui bahan kimia.
c.   Roler bergerak melewati rangkaian roler melalui poros penggerak utamadijalankan oleh motor penggerak. Melalui serangkaian roda gigi, gir, gerak mekanik yang diberikan kepada rol dari penggerak utama.
http://htmlimg3.scribdassets.com/6zo43akpj41nzjig/images/4-15dc09fd72.jpg
Pada pembahasan mengenai roller ini, pembahasan akan terbagi menjadi dua yaitu fungsi roller dan susunan roller.
v  Fungsi Roller
Roller dalam pengolahan film secara otomatis mempunyai fungsi sebagai berikut :
·         Menggerakkan film dengan kecepatan sama pada setiap kompartemen.
Film yang masuk ke dalam mesin prosesing, akan ditransportasikan dan digerakkan oleh roller ini. Roller ini akan menjepit film di kedua sisinya, kemudian bergerak dengan kecepatan yang sama, sehingga film akan terbawa. Film ini bergerak dengan kecepatan yang sama pada setiap kompartemen (ruangan), maksudnya di ruangan developing, fixing, dan washing.
·         Untuk memeras film yang membawa cairan prosesing.
Saat film masuk ke developer, maka film akan membawa cairan ini pada tahap berikutnya.
Pada system manual, sebelum masuk ke dalam fixer, film akan masuk ke rinsing terlebih dahulu untuk proses pembilasan. Pada system otomatis peran rinsing digantikan dengan roller. Saat membawa film dengan cara menjepit dan menggerakkannya, maka dengan sendirinya film akan diperas oleh roller. Itulah mengapa pada system pengolahan film otomatis tidak memerlukan rinsing.
·         Memberi kontribusi terhadap agitasi cairan.
Agitasi yang biasa dilakukan pada system pengolahan film manual dilakukan oleh manusia, pada system pengolahan film secara otomatis dilakukan oleh roller. Dengan pergerakan roller maka secara otomatis akan menggetarkan film itu sendiri. Ini berarti telah terjadi agitasi.
v  Susunan Roller
Roller yang digunakan pada mesin automatic processing, disusun sedemikian rupa sehingga film yang berada di dalam mesin akan terjepit sempurna saat melewati kompartemen yang berisi cairan prosesing. Susunan roller yang berada di dalam mesin automatic processing terbagi menjadi dua yaitu :
·         Roller yang disusun berhadapan
Pada jarak tertentu terdapat dua roller yang disusun berhadapan. Dengan susunan seperti ini roller bisa menjepit film secara sempurna, sehingga tidak terjadi kemacetan transportasi film (film jamming) di dalam mesin. Pada susunan ini jumlah roller yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan susunan lain.
·         Roller yang disusun secara zig-zag
Pada susunan ini, roller disusun secara zig-zag, artinya jika pada sebelah kanan terdapat roller, maka roller berikutnya ada dibagian bawah di sebelah kiri jadi tidak berhadapan seperti pada susunan di atas.
Pada susunan roller seperti ini, masih ada kemungkinan film mengalami kemacetan pada transportasi (film jamming). Susunan seperti ini membutuhkan lebih sedikit roller dibandingkan dengan susunan di atas.
Pada ujung atas dan bawah susunan roller, baik pada susunan roller yang saling berhadapan maupun susunan roller secara zig-zag, terdapat bagian yang disebut dengan guide plate. Guide plate adalah semacam lempengan yang terbuat dari logam anti korosif biasanya terbuat dari stainless steel, yang berfungsi untuk mengarahkan film menuju roller yang berada pada kompartemen berikutnya. Dengan adanya guide plate ini, film tidak akan kehilangan arah sehingga akan masuk ke kompartemen berikutnya secara tepat melalui transportasi roller.


 http://sitaalfitra.blogspot.com/2013/06/automatic-processing.html

PENGERTIAN KEDOKTERAN NUKLIR

PENGERTIAN KEDOKTERAN NUKLIR

Kedokteran nuklir adalah cabang atau Kedokteran dan pencitraan medis yang menggunakan isotop radioaktif (masing) dan bergantung pada proses peluruhan radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
Kedokteran nuklir prosedur, masing digabungkan dengan senyawa kimia atau obat-obatan untuk bentuk radiopharmaceuticals lain.
Radiopharmaceuticals ini, yang pernah diberikan kepada pasien, dapat pelokalan untuk organ tertentu atau reseptor selular.
Properti ini dari radiopharmaceuticals memungkinkan Kedokteran nuklir kemampuan untuk gambar tingkat proses penyakit dalam tubuh, berdasarkan fungsi selular dan fisiologi, daripada mengandalkan perubahan fisik dalam anatomi jaringan.
Beberapa penyakit Kedokteran nuklir studi dapat mengidentifikasi masalah medis pada tahap awal dari tes diagnostik lain.
Pengobatan penyakit, didasarkan pada metabolisme atau pengambilan atau pengikatan ligan, juga dapat dicapai, mirip dengan bidang farmakologi.
Namun, radiopharmaceuticals bergantung pada kekuatan yang merusak jaringan radiasi ionisasi jangka pendek.
 
http://charismaprillia.blogspot.com/2014/02/pengertian-kedokteran-nuklir.html

manfaat sinar x dalam kehidupan sehari - hari

Manfaat Sinar X Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sinar X merupakan suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang berkisar antara 0,01 hingga 10 nanometer dan memiliki frekuensi antara 1016 hingga 1021 Hz. Panjang gelombang sinar ini lebih pendek daripada sinar UV dan lebih lama daripada sinar gamma. Sinar X ditemukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari jerman yang bernama Wilhelm Conrad Rontgent pada tahun 1895.
Fungsi Sinar X
Dalam dunia medis sinar X atau juga disebut sebagai radiasi rontgen ini digunakan untuk membantu dokter untuk melihat bagian dalam tubuh tanpa harus melakukan pembedahan. Berbagai alasan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan tes dengan sinar X, antara lain :
  1. Untuk memastikan bagian dalam tubuh yang mengalami sakit
  2. Untuk memantau perkembangan suatu jenis penyakit, misalnya osteoporosis, radang sendi, penyumbatan pembuluh darah, kanker tulang, tumor payudara, gangguan pencernaan, pembesaran jantung, berbagai jenis infeksi, kerusaka gigi, dan lain sebagainya.
  3. Untuk dapat melihat efek dari pengobatan medis yang telah dilakukan.
Sifat-sifat sinar X
Berdasarkan hasil penelitian Wilhelm Conrad Rontgent pada tahun 1895, menyatakan bahwa sina X memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda.
  2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat terdeteksi.
  3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya terserap oleh timbal setebal 1,5 mm.
  4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X.
  5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar foto tulang tersebut pada pelat fotografi.Skema peralatan ditampilkan pada Gambar.
sinar x ray
Nah inilah manfaat sinar x dalam bidang kehidupan sehari hari dan membantu manusia dalam memudahkan dan membantu tugasnya. Sinar X memberikan kontribusi penting pada berbagai bidang, seperti :

Bidang Kesehatan

Seperti semua jenis tes kesehatan, X-ray sebaiknya hanya dilakukan untuk membantu dalam diagnosis medis seseorang, agar tidak menimbulkan resiko yang justru membahayakan bagi kesehatan.
Beberapa manfaat Sinar X dalam dunia kesehatan, antara lain :
  1. Sinar-X digunakan sebagai alat untuk menyelidiki penyebab dan gejala pada penyakit pasien / mendiagnosa suatu penyakit.
  2. Dapat membantu mengkonfirmasi ada atau tidaknya suatu penyakit atau cedera pada seorang pasien.
  3. Sebagai radioterapi untuk membunuh sel-sel tumor dan kanker.
  4. Mensterilkan peralatan medis

Bidang Perindustrian

Sinar X juga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan industri, seperti :
  1. Membantu untuk melacak kerusakan-kerusakan seperti retak dan aus dalam komponen mesin-mesin industri yang mungkin tidak terdeteksi.
  2. Sebagai alat mesin mikroskopis
  3. Memperbaiki retakan / kerusakan pada mesin-mesin industri
  4. Menghilangkan bakteri berbahaya dari produk kalengan makanan laut dan produk lainnya.
  5. Untuk memantau kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah industri.

Bidang Keamanan/Security

  • Sinar X digunakan untuk membantu mendeteksi ada atau tidaknya sebuah ancaman bahaya di suatu tempat. Misalnya di Bandara, sinar X dapat membantu melihat ada atau tidaknya barang-barang berbahaya bawaan calon penumpang pesawat.

Bidang Riset Alamiah dan Ilmu Pendidikan

  • Sinar X dapat digunakan untuk mempelajari struktur yang terdapat pada sebuah senyawa / benda.

Bidang Pertanian

  • Dalam bidang pertanian, sinar X digunakan untuk menciptakan bibit unggul yang berkualitas. Selain itu juga dapat digunakan untuk membantu pemupukan. Manfaat sinar utraviolet dalam bidang pertanian sebagai salah satu bahan proses pembuahan di padukan dengan sinar x akan membantu mendapatkan hasil produksi yang lebih baik.

Bahaya penggunaan sinar X

Selain membawa dampak positif, sinar x juga memicu terjadinya berbagai masalah. Hal ini tergantung pada tergantung pada dosis radiasi, waktu pemaparan, dan bagian tubuh apa yang terkena radiasi.
Berikut ini beberapa efek dari radiasi sinar X :
  1. Paparan radiasi dosis tinggi selama jangka waktu tertentu dapat menyebabkan penyakit radiasi / sindrom radiasi akut yang dapat berakibat pada Gejala terjadinya sindrom ini antara lain adalah pingsan, kebingungan, mual, muntah, diare, kerontokan pada rambut, luka pada kulit dan mulut, serta terjadinya perdarahan.
  1. Sinar X bisa berdampak menimbulkan efek samping jangka pendek seperti perubahan warna kulit, dengan gejalanya adalah munculnya ruam kemerahan seperti luka bakar yang parah, mual, muntah, diare, dan jumlah sel darah rendah.
  2. Efek jangka panjang dari radiasi sinar X antara lain adalah mulut kering, kesulitan menelan, katarak, dan kerusakan pada kulit.
  3. Dapat melemahkan tulang
  4. Menyebabkan gangguan anemia aplastik, yaitu suatu kondisi kesehatan diman tubuh berhenti dalam memproduksi sel darah yang baru. Penyakit ini beresiko terjadinya infeksi dan perdarahan yang tidak terkontrol pada penderita.
  5. Masalah infertilitas ( Sulit mendapatkan keturunan)
  6. Pada wanita hamil, radiasi sinar X dapat meningkatkan resiko semua jenis kanker, tumor sistem saraf, dan leukemia pada janin saat ia telah lahir nantinya.
  7. Mengakibatkan rusaknya kelenjar tiroid, yaitu salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia yang terdapat pada bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Fungsi dari kelenjar ini adalah untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon.
  8. Meningkatkan resiko terjangkitnya kanker, seperti myeloma atau kanker sumsum tulang.
  9. Dapat meningkatkan resiko kerusakan genetik yang dapat diwariskan pada generasi berikutnya.
  10. Dapat membunuh sel-sel dalam tubuh, baik itu sel-sel kanker maupun sel-sel yang sehat.

Meminimalkan Risiko Bahaya Sinar X

  1. Pertimbangan keperluan penggunaan, kecuali untuk situasi darurat, sinar-X harus dihindari sejauh mungkin karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar daripada masalah asli.
  2. Untuk wanita yang sedang hamil, sebaiknya menghindari radiasi sinar x karena hal ini dapat berbahaya bagi perkembangan janin
  3. Gunakan perisai pelindung saat sedang dlakukan penyinaran sinar X
  4. Meminimalkan waktu paparan
  5. Aturlah jarak antara tubuh dan sumber radiasi dua kali lipat.
Demikianlah paparan mengenai Manfaat sinar X-ray dan bahayanya bagi kesehatan dan bidang lainnya, semoga dapat bermanfaat.

 http://manfaat.co.id/manfaat-sinar-x-dalam-kehidupan-sehari-hari

perkembangan teknologi dibidang radiologi

Perkembangan Teknologi Bidang Radiologi

Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru.
Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa
o faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas rekam medis.
Komputer banyak berperan membantu di dunia kesehatan antara lain :
- adminstrasi
- obat-obatan
- penyakit → radiologi, diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
Dalam dunia kesehatan, khususnya dalam dunia radiologi telah berkembang inovasi-inovasi terbaru dalam pengolahan pencitraan radiografYaitu memanfaatkan komputer digital untuk menghasilkan suatu pencitraan yang cepat,efisien,dan mudah. Dunia radiologi semakin lama berubah seiring perkembangan teknologi, dan itu semakin memudahkan radiografer untuk bekerja lebih cepat dan dapat memberikan pencitraan yang lebih baik. Contoh dari pemanfaatan era digital adalah penggunaan manual processing, automatic processing,computer radiologi (CR) dan Digital Radiography (DR).



Berikut ini adalah perbedaan alat processsing dari manual sampai digital :
Manual Processing
Dengan menggunakan tenaga manusia yang melalui beberapa proses yaitu :Developer ( pembangkitan ) ; Rinsing ( pembilasan ) ; Fixing ( penetapan ) ; Washing ( pencucian ) ; dan Drying ( pengeringan ).

Automatic Processing Film


Gambar 2. Automatic Processing Radiograph
Dalam processing automatic hampir sama dengan processing manual hanya perbedaannya pada prosesnya tidak mengalami proses rinsing ( pembilasan ), menggunakan tenaga mesin .
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan automatic :
  1. Harga alat lebih murah
  2. Peralatan yang digunakan sangat sederhana.
  3. Menggunakan cairan kimia (developer dan fixer) sehingga bisa menghasilkan limbah kimia.
  4. Image Reseptor yang digunakan berupa kaset radiografi biasa
  5. Memerlukan kamar gelap untuk memproses film.
  6. Radiograf nya tidak bisa didokumentasikan atau disimpan.
  7. Tidak bisa mengedit foto
  8. Processing film lebih lama
  9. Sulit untuk menerapkan sistem teleradiografi
  10. Memungkinkan film rontgen terbakar
  11. Lebih menguntungkan dari segi ekonomi
  12. Tidak perlu teknisi khusus dalam memperbaiki berbagai kerusakan
Computer Radiology

Gambar 2. CR
Computed Radiography (CR) digunakan pada pesawat rontgen konvensional, tapi film yang digunakan bukan lagi film biasa, melainkan kaset CR yang berisi detector dan sel memori seperti memory card, kaset CR ini nantinya harus dibaca dengan CR Cassette Reader untuk mendapatkan image atau gambar digital hasil pemotretan objek pasien.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan CR :
  1. Harga alat mahal
  2. Peralatan yang digunakan banyak seperti Scanner (untuk memasukkan gambar), Komputer (untuk memproses gambar) dan Printer (untuk mencetak gambar)
  3. Tidak menggunakan cairan kimia (developer dan fixer) sehingga lebih ramah lingkungan.
  4. Perlu Image Receptor khusus untuk merekam objek karena berbeda dengan kaset radiografi biasa.
  5. Tidak memerlukan kamar gelap
  6. Radiograf bisa didokumentasikan dengan rapi didalam komputer
  7. Bisa mengatur atau mengedit foto sebelum dicetak
  8. Processing film lebih cepat
  9. Bisa menerapkan sistem Teleradiografi berbasis digital sehingga hasil foto bisa dikirim ke berbagai lokasi dalam area rumah sakit seperti ruangan dokter, kamar operasi, IGD, atau ICU.
  10. Kerusakan film karena film terbakar bisa dihindari.
  11. Tidak menguntungkan dari segi ekonomi jika dipakai di klinik atau rumah sakit yang sepi pasien
  12. Perlu teknisi handal untuk memperbaikinya

Direct Radiography (DR)

Sistem Direct Radiography (DR) adalah system baru pada pesawat rontgen digital yang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil expose dari objek radiografi diubah kedalam format digital secara real time dengan menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devices (CCD), jadi tak perlu menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar secara digital.

CR Cassette Reader
Baik Direct Radiography (DR) maupun Computed Radiography (CR) tentu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun keduanya mempunyai keluaran (output) yang sama yaitu gambar digital dari objek radiography. Jadi bagi kita yang menginginkan sebuah system radiografi digital namun mempunyai dana yang terbatas, kita bisa mempertimbangkan penggunaan pesawat rontgen konvensional yang ada untuk dilengkapi dengan perangkat  Computed Radiography (CR),tapi jika mempunyai dana yang cukup untuk membeli pesawat rontgen baru, maka pilihan membeli pesawat rontgen digital dengan teknologi Direct Radiography (DR) layak juga untuk dipertimbangkan.
 
http://perpustakaanradiologi.blogspot.com/2014/01/perkembangan-teknologi-bidang-radiologi.html